Daftar Isi

Rabu, 20 Maret 2013

2 Curhatan Laki-Laki Tentang Muslimah Berjilbab

11.19 Under From Unknown
[2 Comment]
 Sekedar share...
:: Curhatan Laki-Laki Tentang Muslimah Berjilbab ::

Ini adalah unek-unek saya yang banyak dikecewakan oleh performa para muslimah yang nampak di depan kedua biji mata saya sehari- hari.
Di tengah kegembiraan banyak orang yang melihat kerudung pada saat ini menjadi trending fashion banyak muslimah, saya sebenarnya gemas, kecewa, galau dan marah, tapi juga bingung.

Pangkal kekecewaan saya adalah soal kesenjangan antara kerudung dengan gaya hidup mereka. Mengapa banyak muslimah yang berkerudung sekedar puas dengan berkerudung.
Seolah-olah kerudung itu sudah babak final dalam penampilan dan lifestyle, kenapa mereka tidak mau meningkatkan kepribadian mereka, pemahaman mereka dan menjaga diri mereka? Kenapa? Kenapa? Please, somebody help me..!!!!

Coba, pembaca pikirkan, bagaimana saya tidak bingung melihat seorang muslimah berkerudung tapi body mereka tampak melendung-melen dung. Wajah manis berkerudung dalam balutan kemeja ketat yang kancingnya seolah mau meloncat karena ketarik bodi mereka yang sudah baligh, dan panggul ke bawah dililit jeans ketat - malah ada juga yang nekat pake legging (gubraaag) - sehingga ''aset nasional'' mereka dikibarkan ke mana-mana.

Ukhtiiiiii....!!!!
Maaf kalau saya sarkastis, tapi Anda ini kan muslimah, bukan hewan qurban yang dinilai dari bobot badan dan kemontokan tubuh.

Sapi dan domba qurban sengaja di-display-kan dengan vulgar di pinggir jalan agar orang-orang yang mau berkurban ngiler untuk membelinya dan mengurbankannya untuk fakir miskin.

Tapi ukhti kan muslimaaaah, bukan kambing qurban. Semakin Anda tertutup semakin ''mahal'' harga ukhti di hadapan Allah, beda dengan hewan qurban yang semakin nampak sintal bodinya makin mahal harganya.

Pahamkah kekesalan saya, ukhti..?!
Ini bukan berarti saya ini maho atau cowok KW. Bukan. Saya pria tulen.

Saya senang dengan kecantikan dan keindahan wanita karena itu kodrat saya, tapi kan Allah melarang saya meneropong tubuh ukhti dari ujung rambut ke ujung jempol.

Jadi, please, saya minta kerja samanya, jangan bikin hidup saya yang susah jadi tambah susah. Kalau memang ukhti cantik dan punya penampilan berkelas biarlah suami ukhty saja yang nanti berhak untuk melihatnya. Saya masih lelaki dan saya masih takut nambah saldo dosa.

Pakaian ukhti bila keluar rumah adalah kerudung dan baju panjang yang kita sebut jilbab. Itu yang diperintahkan Allah kepada ukhti dan yang sekaum dengan Anda. Kalau ukhti senang dengan tank top, baby doll, mini skirt, atau hotpants ya silakan dipakai di balik jilbab ukhti..!! Tidak usah saya diajak mengintip semuanya.

Saya juga sedikit kesal kala menyaksikan ada remaja berkerudung jadi alay-alay di layar kaca. Entah di acara In***, D*****t, atau yang sejenisnya.

Tapi bukan soal itu saja yang membuat emosi saya kadang meradang melihat ukhti dan teman-teman ukhti. Ada soal lain yang saya terus terang gerah dan jadi garang.

Apa..?? Pacaran..!!!
Saya sering geleng kepala kalau sudah melihat akhwat berkerudung berasyik masyuk dengan cowok yang bukan mahram dan suami juga bukan.

Di mana-mana saya sering lihat akhwat berkerudung berasyik masyuk dengan pacar-pacar mereka.
Sering saya dengar ada kalangan yang bilang,
''jilbabi dulu hatimu sebelum tubuhmu.''
Apa maksudnya? Sok berfilsafat tapi gaje, ga' jelas..!!!

Nanti para cewek yang pakai hotpants bisa berdalih,
''mas, jangan lihat tubuh seksi saya, tapi rasakan hati saya yang berjilbab''

Pernahkah ketika ukhti memutuskan untuk berkerudung apalagi berjilbab merenung bahwa harus ada sebuah perubahan dalam hidup ukhti..??
Akan lebih terjaga, lebih dekat kepada Allah, dan lebih berani meninggalkan maksiat..??!

Banyak wanita bilang pria zaman skrng bnyak yg b*****t apa kalian tidak sadar kalian lah yg buat pria seperti ituh dengan kalian memperlihatkan keindahan tubuh kalian ituh akan mengundang syhwat seorng pria..!!!

Kekesalan itu saya tumpahkan di sini, biar ukhti baca kalau apa yang ukhti lakukan itu berbahaya, dosa dan merusak korps akhwat berkerudung dan berjilbab. Kalaupun ukhti tidak baca, saya berharap agar ada yang meng-copy paste tulisan ini dan sharing ke mana saja agar dibaca oleh ukhti dan yang se-alam dengan ukhti.

Untuk ukhti yang sudah terlanjur membacanya dan marah-marah, saya harap agar malam nanti merenung;
Sudah benarkah gaya hidup saya..???

Percayalah, mencopot kembali kerudung bukan jawaban yang benar. Yang harus ukhti lakukan adalah terus menyelam dalam ajaran Islam yang indah dan menyejukkan ini.
Banggalah sebagai akhwat berkerudung dan berjilbab dan jagalah kehormatan diri sampai mati.

Sedikit uneg-uneg dari saya, supaya dapat menjadi bahan renungan untuk sahabat semua, dan semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi.
Aamiin ya Rabbal ' Alamin.

Sumber: http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=278854025581057&id=175431529256641

:: Semoga Bermanfaat ::
Read More »

Selasa, 12 Maret 2013

0 Example of Application Letter

12.27 Under From Unknown
[0 Comment]
Jl. Tentara Pelajar
Kotak Pos 127
Purworejo
March 12, 2013

The Personnel Manager
PT. MULIAOFFSET PACKINDO
Jl. Madukoro Blok B. No. 32-34. 50144
Semarang

Dear Sir/Madame,
I read your advertisement in Suara Merdeka on March 10th 3013, and I would like to apply for a position as a Product Operator.
My name is Bayu Ardi Pratama, I am 18 years old. I fresh graduation from SMK N 1 Purworejo. That's why I don't have work experience before, I'm able to work hard and very careful in doing my work.
To provide you with my particulars, I enclose my CV, a recent photograph,  certificate, value transkrip and SKCK.
I would be available for an interview at anytime. I look forward to hearing from you.



Yours Sincerelly,



Bayu Ardi Pratama
Read More »

Senin, 04 Maret 2013

6 Argumentasi, Eksposisi, Persuasi, dan Deskripsi

15.27 Under From Unknown
[6 Comment]

Argumentasi
Yang dimaksud karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun suatu kesimpulan. Karangan argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Corak karangan ini termasuk karangan yang paling sulit bila dibandingkan dengan corak karangan yang lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan yang lainnya, tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap, dan keyakinan kita. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita dapati alasan ataupun bantahan yang memperkuat ataupun menolak sesuatu secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca sehingga berpihak kepada atau sependapat dengan penulis.

1.      Ciri-ciri Argumentasi
Seperti halnya dengan karangan lainnya, karangan Argumentasi juga memiliki ciri-ciri yaitu :
Ø  Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
Ø  Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Ø  Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
Ø  Penutup berisi kesimpulan.
Ø  Mengandung data atau fakta yang dapat di pertanggungjawabkan.
Ø  Penjelasannya disampaikan secara logis.

2.      Langkah Menulis Karangan Argumentasi
Dalam penulisan karangan argumentasi, kita harus bertumpuan pada langkah-langkah penulisan yang telah disediakan sebagai persyaratan dari karangan argumentasi yang baik, berikut langkah-langkah penulisan karangan argumentasi :
v  Menentukan lebih dahulu topik argumentasi kita, misalnyaPentingnya Swasembada Bahan Makanan untuk Kepentingan Ketahanan dan Pertahanan Negara”
vMenentukan tujuan kita berargumentasi dalam penulisan itu, misalnya sebagai berikut. Meyakinkan pembaca bahwa swasembada pangan merupakan sarana yang ampuh untuk memperkuat ketahanan dan pertahanan negara.
vAgar pembaca dapat meyakini uraian seperti di atas, kita perlu mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.
vMenyusun kerangka karangan berdasarkan topik dan tujuan yang telah kita tentukan.

3.      Tehnik Pengembangan Argumentasi
Karangan argumentasi sering dikembangkan dari pemaparan hal-hal yang khusus untuk mencapai suatu generalisasi, dan kadang-kadang juga dibangun mulai dari pemaparan yang general (umum) ke pemaparan hal-hal yang khusus.
     Oleh karena itu, kita mengenal dua teknik ngembangan argumentasi yang dapat di pilih, yaitu: (1) teknik induktif, dan (2) teknik deduktif. Teknik induksi ada tiga macam, yaitu (a) generalisasi, (b) analogi, dan (c) hubungan sebab-akibat.
Pengertian :
ž  Teknik Induktif adalah teknik yang didasarkan pada pengamatan langsung atas bukti nyata dan disempurnakan dengan simpulan.
ž  Teknik deduktif teknik yang didasarkan atas data yang sudah ada.
ž  Induksi Generalisasi adalah metode induksi yang menghasilkan satu kesimpulan umum berdasarkan data yang ada.
ž  Induksi Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan.
ž  Induksi Sebab-akibat adalah pengembangan dengan cara berpikir kausalitas
Contoh: Telepon genggam sudah banyak dimiliki masyarakat bahkan dalam sebuah keluarga, hampir semua anggota keluarga memilikinya. Di samping memang sudah merupakan alat komunikasi yang mudah di bawa-bawa, pengoperasian telepon pun tidak sulit dan harga terjangkau pula. Ada kemungkinan perkembangan alat ini pesat sekali karena hal-hal tersebut, di tambah pula karena muncul variasi bentuk, merk dan model baru. Oleh sebab itu, sekarang barang-barang tersebut sudah di anggap bukan barang mewah lagi.


Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Berikut ini adalah pengertian tentang Eksposisi secara detail.........
v  Eksposisi adalah salah satu benntuk tulisan atau retorika yang berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.
v  Eksposisi merupakan bentuk retorika yang sering dipergunakan dalam menyampaikan uraian-uraian ilmiah popular dan uraian-uraian ilmiah lainnya yang tidak berusaha mempengaruhi pendapat orang lain.
v  Eksposisisi hanya berusaha menegaskan dan menerangkan suatu pokok persoalan.
v  Dalam eksposisi atau pemaparan ,penulis menyerahkan keputusannya kepada pembaca.
v  Pada Eksposisi rasa frustasi pada penulis tidak ada atau sekurang-kurangnya tidak kelihatan ,karena ia memang tidak bermaksud untuk mengundang reaksi,ia sama sekali tidak bermaksud mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca.
v  Eksposisi akan lebih senang mempergunakan gaya yang bersifat informasi. Gaya ini hanya berusaha untuk menguraikan sejelas-jelasnya obyeknya, sehinggapembaca dapat menangkap apa yang dimaksudkannnya.
v  Eksposisi ditulis dalam bahasa berita,tanpa rasa subyektif dan emosional. Maksudnya,penulis sama sekali tidak berusaha membangkitkan emosi para pembaca.
v  Pada eksposisi,fakta-fakta hanya dipakai sebagai alat konkkritisasi yaitu membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu lebih konkrit.
v  Pada hakekatnya, eksposisi berusaha untuk mmeperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai obyek yang digarapnya. Oleh sebab itu dalam usaha mencapai tujuan tersebut,seorang pengarang yang ingin menulis sebuah eksposisi harus memenuhi syarat-syarat berkut:
·         Penulis harus mengetahui serba sedikit tentang subyeknya.Dengan mengetahui serba sedikit tentang subyek yang akan digarapnya, ia dapat memperluas pengetahuannya mengenai hal itu, entah melalui penelitian lapangan, wawancara, atau melalui penelitian kepustakaan.Dari hasil penelitiannya itu ia mengumpulkan bahan sebanyak-banyak,dievaluasi,untuk kemudian ditampilkan dalam tulisannya itu.
·         Menulis eksposisi dengan baik adalah dengan cara kemampuan untuk menganlisa persoalan tersebut secara jelas dan konkrit.Bahan yang dikumpilkan hanya merupakan bahan mati,bahan ramuan,yang tak berguna bagi tangan-tangan yang tidak ahli.Bahan yang dikumpulkan dengan berbagai cara di atas,harus diolah,diseleksi,dievaluasi,dan dianalisa untuk dituangkan dalam sebuah karangan yang berbentuk final.Semakin baik evaluasi dan analisa yang diadakan,semakin baik nilai eksposisi yang ditulisnya.

1.      Ciri-ciri Eksposisi
Ø  Berusaha menjelaskan tentang sesuatu
Ø  Gaya tulisan bersifat informatif
Ø  Fakta dipakai sebagai alat kontribusi
Ø  Fakta dipakai sebagai alat konkritasi

2.      Contoh Eksposisi
v  Contoh Paragraf Eksposisi Definisi
Apakah Ozone Theraphy itu? Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegahan penyakit.

v  Contoh Paragraf Eksposisi Klasifikasi
Pemerintah akan memberikan bantuan untuk pembangunan rumah atau bangunan kepada para korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan akan mendapat bantuan sekitar 10 juta. sedangkan Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat akan mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut akan ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

v  Contoh Paragraf Eksposisi Proses
Sampai dengan hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong saja. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

v  Contoh Paragraf Eksposisi Ilustrasi
Apakah Anda pernah menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri anda; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar dengan sungguh – sungguh.

v  Contoh Paragraf Eksposisi Perbandingan / Pertentangan
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami luluh lantak. Keadaan ini mengundang perhatian dari berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa rumah sakit dan tenda – tenda darurat.

v  Contoh Paragraf Eksposisi Laporan
Sebenarnya, bukan hanya ITS saja yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan “Risha” alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya “Pagi Pesan, Sore Huni”. Bedanya adalah, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha memang sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di laboratorium sampai zonasi enam.



Persuasi

Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti. Oleh karena itu, biasanya disertai penjelasan dan fakta atau bukti (benar-benar terjadi) sehingga meyakinkan dan dapat mempengaruhi pembaca. Pendekatan yang dipakai dalam persuasi adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan merangsang emosi.

1.      Contoh tema yang tepat untuk persuasi:
·         Katakan “tidak” pada NARKOBA
·         Hemat energi demi generasi mendatang
·         Hutan sahabat kita
·         Hidup sehat tanpa rokok
·         Membaca memperluas cakrawala

2.      Langkah-langkah menyusun persuasi:
§  Menentukan topik atau tema
§  Merumuskan tujuan
§  Mengumpulkan data dari berbagai sumber
§  Menyusun kerangka karangan
§  Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

3.      Ciri-ciri paragraf persuasi:
·         Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
·         Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah
·         Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya
·         Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca
·         Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai
·         Persuasi memerlukan fakta dan data

4.      Teknik Persuasi
Ø  Ingratiation, yaitu memuji seseorang/siapapun agar mau menuruti keinginan, hal ini erat kaitannya dalam menjalin hubungan dengan seseorang karena dengan memuji berarti kita telah menunjukkan sikap menghormati dan menghargai orang lain.
Ø  Supplication, yaitu menunjukkan bahwa diri kita belum cukup mampu dalam berbagai hal. Bahasa kasarnya tampil melas kalau perlu sampai menangis. Yang jelas dengan menunjukkan sikap ini akan membuat orang lain ingin membantu kita, salah satunya dengan menuruti ajakan kita.
Ø  Self Promotion, kebalikan dari Supplication. Teknik ini menampilkan kehebatan kita. Dalam melakukan hal ini sebaiknya ditunjukkan dengan suatu yang nyata dan bukan seperti menyombongkan diri sehingga jangan sampai kita mempromosikan diridengan penuh keangkuhan.
Ø  Rasionalisasi, suatu proses penggunaan akal untuk memberikan suatu dasar pembenaran terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini berfungsi untuk memudahkan jalan agar keinginan, sikap, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan.
Ø  Sugesti, adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain untuk menerima suatu pendirian tertentu. Dalam kebiasaan sehari-hari sugesti dilakukan dengan rangkaian kata-kata yang menarik dan menyakinkan.

Teknik persuasi bukanlah ilmu baru, tercatat oleh peradaban Aristoteles, filsuf Yunani sebelum Masehi mengembangkan 3 pendekatan untuk mempersuasi, yaitu dengan mengeksplorasi :
·         Logos : membuat segala sesuatunya menjadi masuk akal
·         Pathos : mempermainkan emosi, bisa dengan mengeksplitasi Rasa takut, rasa kasihan, atau rayuan
·         Ethos : mengandalkan sebuah karakter yang hebat, menonjol atau kapabel

5.      Contoh:
§  Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini, pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak cukup untuk itu.
§  Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara berlebihan.
§  Kalimat terakhir merupakan kalimat persuasif. Kalimat ini dimunculkan setelah penulis mengemukakan penjelasan yang meyakinkan dalam kalimat-kalimat sebelumnya, kemudian mengajak pembaca untuk menghindari penggunaan pestisida secara berlebihan.
§  Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional. Sumber : Kompas, 10 November 2001 dengan pengubahan seperlunya.
§  Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai dalam musim hujan ini adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA kita perlu mengonsumsi makanan bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolahraga.


Deskripsi

Deskripsi adalah satu teknik menulis menggunakan detail dengan tujuan membuat pembaca seakan-akan berada di tempat kejadian, ikut merasakan, mengalami, melihat dan mendengar mengenai satu peristiwa atau adegan. Menulis deskripsi bisa membuat karakter yang digambarkan lebih hidup gambarannya di benak pembaca.


1.      Ciri-ciri Paragraf Deskripsi
  • Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
  • Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
  • Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
  • Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
2.      Prinsip dalam penulisan deskripsi:
·         Dalam penulisan deskripsi ada satu clear dominant impression (kesan dominan yang jelas). Misalnya kalau kita ingin menjelaskan mengenai seekor anjing, penting kita memilih dan memberi tahu pembaca apakah anjing itu mengancam atau binatang yang jinak menyenangkan. Kita harus memilih satu kesan dominan itu, tidak bisa dua-duanya. Kesan dominan ini akan memandu kita memilih detail dan ketika disusun dalam kalimat akan menjadi jernih bagi pembaca.
·         Penulisan deskrispi bisa obyektif atau subyektif, memberikan penulis pilihan kata, warna kata, dan suasana yang cukup luas. Misalnya, deskripsi obyektif seekor penyu akan menyebutkan fakta tinggi, berat, warna, dan lainnya. Deskripsi subyektif tetap membutuhkan rincian obyektif itu tetapi juga menekankan perasaan penulis terhadap penyu itu, dan juga kebiasaan dan personalitinya, seperti penyu tidak bisa bersuara, selalu berada di air (laut), tidak bisa melawan ketika di daratan, kondisi kesakitan.
·         Tujuan dari penulisan deskripsi adalah melibatkan pembaca sehingga ia bisa membayangkan sesuatu yang kita deskripsikan. Karena itu penting menggunakan detail yang spesifik dan konkret.

3.      Aturan dalam penulisan deskripsi
·         Penulisan deskripsi bergantung pada detail konkret yang ditangkap oleh panca indra. Ingat kita memiliki lima panca indra.
·         Penulis harus hati-hati memilih detail untuk mendukung kesan utama yang dipilih. Atau dengan kata lain, penulis memiliki wewenang untuk menyingkirkan detail yang tidak sesuai dengan kesan utama.
·         Deskripsi sangat sering bergantung pada emosi yang ingin ditunjukkan. Karena itu kata kerja, kata keterangan kata kerja, dan kata sifat lebih bisa digunakan menunjukkan emosi dibandingkan kata benda.
·         Kecuali deskripsi yang obyektif, kita harus yakin kesan utama yang dipilih itu membuat pembaca percaya (suatu kondisi mental yang komplek menyangkut keyakinan, rasa, nilai, dan emosi).

4.      Strategi dalam penulisan deskripsi
·         Pertama coba sampaikan semua detail; kemudian kesan utama dibangun dengan detail ini.
·         Pastikan detail Anda konsisten dengan kesan utama. Untuk memudahkan catat lima panca indra dalam selembar kertas, apa yang tersensor.
·         Coba membawa pembaca berdasarkan urutan kronologis ruang dan waktu. Misalnya, menjelaskan urut-urutan perjalanan kereta dari satu tempat ke tempat lain atau menjelaskan aliran sungai dari mata air sampai ke rumah tangga.
·         Gunakan pendekatan dulu-sekarang-nanti untuk menunjukkan proses perubahan atau perbaikan. Misalnya keadaan hutan sebelum ditebang, keadaan sekarang.
·         Pilih emosi dan coba deskripsikan. Mungkin lebih sulit untuk memulainya tetapi akan berarti ketika sudah jadi. Meningkatkan kemampuan menulis deskripsi, menajamkan indera. Banyak penulis frustasi karena cerita yang mereka tulis datar-datar saja dan tidak ada elemen kehidupan. Mengapa? Cerita tidak dalam dan tidak menarik karena pembaca tidak mendapatkan gambaran situasi yang jernih. Hanya melalui penulisan deskripsi penulis bisa mentransfer gambaran situasi yang hidup (antara lain karena menimbulkan emosi) dan jernih.
5.      Langkah menyusun deskripsi:
·         Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
·         Tentukan tujuan.
·         Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan.
·         Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan).
·         Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

6.                  CONTOH

Sebelum melihat contoh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pola-pola pengembangan yang ada pada paragraf deskriptif. Paragraf deskripsi mempunyai tiga pola pengembangan, yaitu:

Ø  Pola Spasial
Pola spasial adalah pola pengembangan paragraf dengan objek berupa space atau ruang.

Contoh Pola Spasial
# Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Diluar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran. Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak Toni ini.

Ø  Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas posisi penulis dalam menggambarkan suatu objek. Pola pengembangan seudut pandang sendiri dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang subjektif dan sudut pandang objektif.
  • Pola Subjektif, menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari penulis.


Contoh Pola Subjektif
# Pantai Wediombo mungkin hanya salah satu diantara sekian banyak pantai yang masih belum terjamah di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Pantai dengan hamparan pasir putih mahaluas ini seolah menggoda kaki untuk untuk terus memijak dan berjalan-jalan diatasnya. Di kanan kiri pantai dapat kita lihat bukut-bukit kapur hijau ditumbuhi lumut yang berdiri gagah menantang derasnya ombak pantai. Suasana pantai yang sepi juga menambah pesona pantai yang masih perawan ini.
  • Pola Objektif, adalah pola pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
Contoh Pola Objektif
# Pantai Wediombo terletak di Kecamatan Girisobo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari pusat Kota Yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan bukit kapur yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu diperhatikan, pantai ini memiliki ombak yang cukup besar sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai ini karena sangat berbahaya.
Read More »